Hubungan Frekuensi, Jenis, Dan Waktu Pertama Kali Pemberian Makanan Pendamping Asi Dengan Stunting Pada Balita 9-24 Bulan Di Desa Pataruman Kabupaten Bandung Barat
Daftar Isi:
- Stunting merupakan gambaran masalah gizi kronis pada balita sehingga pertumbuhan tinggi badan menjadi pendek dibandingkan usianya. Penyebab terjadinya stunting pada balita 9–24 bulan seringkali dikaitkan dengan faktor pemberian MP-ASI yang tidak tepat terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000-HPK). Desa Pataruman termasuk dalam 10 desa prioritas penanganan stunting di Kabupaten Bandung Barat. Tujuan: Mengetahui hubungan antara frekuensi, jenis, dan waktu pertama kali pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada balita 9−24 bulan di Desa Pataruman. Metode: Jenis penelitian yang digunakan analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian yaitu 50 ibu dan balita usia 9−24 bulan di Posyandu terpilih Desa Pataruman dengan teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling. Penentuan status perawakan pendek diperoleh dari pengukuran panjang badan menurut usia sedangkan praktik pemberian MP-ASI diketahui dari kuesioner. Hasil: Berdasarkan uji analisis statistik chi-square menunjukkan hubungan yang signifikan (p<0,05) antara frekuensi dan variasi MP-ASI terhadap stunting, sedangkan waktu pertama kali pemberian MP-ASI menunjukkan hubungan yang tidak signifikan (p>0,05) terhadap kejadian stunting. Simpulan: Frekuensi dan jenis/variasi MP-ASI memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting sedangkan waktu pertama kali pemberian MP-ASI tidak memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting balita 9−24 bulan.