Daftar Isi:
  • Helicobacter pylori (H. pylori) merupakan mikroba tersering penyebab dispepsia dan infeksi saluran pencernaan dalam masyarakat. Di Indonesia ditemukan banyak sekali kasus resistensi H. pylori terhadap triple therapy yang berujung pada penyakit kronis lambung, sehingga perlu dipertimbangkan penggunaan suplemen tambahan dalam mendukung penggunaan triple therapy. Docosahexaenoic Acid (DHA) dan Eicosapentaenoic Acid (EPA) adalah dua jenis Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) yang sering dijumpai masyarakat dalam bentuk Omega-3. Telah dibuktikan bahwa Omega-3 selain dapat menghambat pertumbuhan bakteri, juga dapat digunakan untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas kombinasi antara DHA dan EPA terhadap pertumbuhan H. pylori secara in vitro. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik murni menggunakan metode Well Diffusion dengan melubangi media perlakuan yaitu Agar Mueller Hinton Darah oleh pelubang agar. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah DHA, omega-3, aquadest sebagai kontrol negatif, dan ampicilin sebagai kontrol positif. Sampel penelitian diteteskan pada sumur dan dihitung diameter zona inhibisi yang terbentuk menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata zona inhibisi pada perlakuan kontrol positif 47,465mm, DHA 21,015mm, Omega-3 16,9225mm, serta pada kontrol negatif 0,00mm. Maka dapat disimpulkan bahwa kombinasi EPA dan DHA bersifat antagonis terhadap pertumbuhan Helicobacter pylori secara In Vitro.