Efek antidiare ekstrak etanol kulit buah delima putih (punica granatum l.) Terhadap mencit swiss webster jantan yang diinduksi oleum ricini
Daftar Isi:
- Diare merupakan gejala penyakit yang cukup sering terjadi di masyarakat. Data Kemenkes menunjukkan Kejadian Luar Biasa (KLB) diare tahun 2010 terjadi di 33 kecamatan dengan jumlah 4204 kasus dan 73 kematian. Efek samping dalam penggunaan obat-obat kimia membuat beberapa masyarakat memilih tanaman obat sebagai alternatif, contohnya kulit buah delima putih. Tujuan: Mengetahui efek antidiare ekstrak etanol kulit delima putih (EEKBDP) terhadap mencit Swiss Webster. Metode: Eksperimental laboratorik menggunakan metode proteksi terhadap diare yang diinduksi oleh oleum ricini. Hewan coba (25 ekor mencit) dibagi 5 kelompok secara acak (n=5). Masing-masing diberi EEKBDP 100 mg/kgBB (EEKBDP dosis I), 200 mg/kgBB (EEKBDP dosis II), dan 400 mg/kgBB (EEKBDP dosis III). Kelompok IV dan V berturut-turut diberi Carboxy Metyl Cellulose 1% (kontrol) dan Loperamid 0,52 mg/kgBB (pembanding). Data yang diukur adalah frekuensi defekasi dan konsistensi feses. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis H (∝=0.05) dilanjutkan dengan Mann- Whitney (∝=0.05). Hasil penelitian frekuensi defekasi EEKBDP 100 mg/kgBB dan EEKBDP 200 mg/kgBB menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol (p < 0,05), sedangkan konsistensi feses pada semua kelompok tidak menunjukan perbedaan yang bermakna dengan kontrol (p > 0,05). Simpulan: ekstrak etanol kulit buah delima putih berefek antidiare dengan mengurangi frekuensi defekasi.