Daftar Isi:
  • Cimahi merupakan kota administratif yang telah berdiri sendiri dan memisahkan diri dari Kabupaten Bandung.. Sebagai kota yang membangun, tentunya pertumbuhan penduduk di kota Cimahi sangat pesat. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan transportasi juga meningkat yang menyebabkan banyaknya kemacetan di persimpangan, salah satunya adalah bundaran Baros - Kerkof – Leuwigajah. Kinerja bundaran sangat bergantung pada keadaan geometris bundaran dan cara pengendalian lalu lintas. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai kinerja lalu lintas pada bundaran Baros – Kerkof – Leuwigajah. Analisis dan perhitungan kinerja bundaran berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997 (MKJI’97). Survei arus lalu – lintas di bundaran dilakukan melalui perhitungan volume pada waktu sibuk pagi dan sore selama 4 jam yang dilakukan pada hari Senin tanggal 2 Oktober 2006 dari pukul 06:30 – 08:30 dan pukul 16:00 – 18:00 Dari hasil analisis berdasarkan data volume paling sibuk yaitu pukul 06:30 – 07:30 di dapat Derajat Kejenuhan sebesar 0,855; oleh karena itu perlu persiapan perbaikan kinerja bundaran pada masa mendatang. Bila pertumbuhan lalu lintas mencapai 6%/tahun maka didapat DS>1 tepatnya 1,19 pada tahun 2009, sebagai waktu perbaikan bundaran.