Daftar Isi:
  • Selama berabad-abad, herbal telah digunakan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit, termasuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Bawang putih dan jahe diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Bawang putih memiliki kandungan senyawa antibakteri seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan organosulfur seperti allisin, ajoene, dan polisulfida. Jahe mengandung senyawa antibakteri yaitu terpenoid, senyawa fenolik, alkaloid, saponin, serta flavonoid pada minyak atsiri dan oleoresinnya. Kandungan zat antibakteri suatu herbal dipengaruhi suhu, pH, dan pelarutnya, sehingga proses pengolahan herbal akan mempengaruhi aktivitas antibakterinya. Ekstrak etanol umbi bawang putih menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar terhadap Staphylococcus aureus dibandingkan dengan ekstrak umbi bawang putih lainnya. Ekstrak petroleum eter rimpang jahe menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar terhadap Staphylococcus aureus dibandingkan ekstrak rimpang jahe lainnya. Aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol umbi bawang putih dan rimpang jahe terhadap Staphylococcus aureus lebih besar dibandingkan dengan aktivitas ekstrak etanol umbi bawang putih dan esktrak etanol rimpang jahe yang diuji secara terpisah.