Daftar Isi:
  • Angkutan umum merupakan sarana angkutan untuk masyarakat kecil dan menengah agar dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam masyarakat. Angkutan umum secara struktural dipisahkan dalam tiga kepentingan yaitu kepentingan pengguna jasa, penyedia jasa, dan pemerintah. Di kota Bandung para pengusaha angkutan umum saling bersaing untuk menjadikan armada yang memuaskan bagi para pengguna jasa angkutan umum. Agar dapat bersaing dengan pengusaha angkutan umum yang lain, langkah yang harus diambil oleh pengusaha angkutan umum adalah mengukur kemampuan finansial pengusaha angkutan umum. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis biaya operasi kendaraan mobil penumpang umum dan tarif berdasarkan hasil perhitungan biaya operasi kendaraan berdasarkan acuan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur, Dephub RI 2002 agar dapat mengetahui kelayakan tarif angkutan yang ditetapkan oleh pengusaha terhadap pemakai jasa mobil penumpang umum serta mengetahui pengusaha mobil penumpang umum mengalami keuntungan atau kerugian. Hasil perhitungan analisis biaya operasi kendaraan Rp.1.738,520 menunjukkan bahwa pengusaha mobil penumpang umum trayek Cicaheum-Ledeng memberlakukan tarif aktual Rp.4.000,00 lebih besar dari tarif yang dianalisis berdasarkan kondisi yang sesuai dengan kir Rp.3.725,40 dan berdasarkan kondisi eksisting Rp.3.589,69. Sedangkan dari analisis tarif yang berdasarkan kondisi yang sesuai dengan kir pengusaha mendapatkan keuntungan 10,09% dan yang berdasarkan kondisi eksisting pengusaha mendapatkan keuntungan 8,25%.