Perbedaan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih Hijau (Piper Betle L), Dan Daun Serai (Cymbopogon Citratus) Terhadap Streptococcus Mutans In Vitr
Daftar Isi:
- Streptococcus mutans merupakan bakteri utama yang terlibat dalam proses karies gigi terutama pada saat awal terjadinya karies karena kemampuannya yang cepat dalam memfermentasi karbohidrat. Proses terjadinya karies melibatkan sejumlah faktor yang saling berinteraksi antara gigi dan saliva (host), mikroorganisme, substrat serta waktu. Tanaman daun daun sirih hijau (Piper betle L.) dan daun serai (Cymbopogon citratus) digunakan sebagai pengobatan tradisional dapat digunakan untuk menghambat atau membunuh bakteri patogen karena mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, steroid/triterpenoid yang berfungsi sebagai antibakteri terhadap beberapa bakteri patogen seperti Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) dan daun serai (Cymbopogon citratus) terhadap Streptococcus mutans dengan konsentrasi 2000 μg/ml, 1000 μg/ml, 500 μg/ml, 250 μg/ml, 125 μg/ml, 62.5 μg/ml, 31.25 μg/ml, 15.625 μg/ml, 7.8125 μg/ml, 3,90625. Metode penelitian ini secara eksperimental laboratorium menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun sirih hijau (Piper betle L.) daun serai (Cymbopogon citratus) pada bakteri Streptococcus mutans menggunakan metode dilusi untuk mentukan nilai KHM dan KBM. Hasil penelitian antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih hijau hasil KHM terdapat pada konsentrasi 250 μg/ml, dan nilai KBM pada konsentrasi ekstrak 500μg/m, sedangkan ekstrak daun serai di semua konsenrasi yang digunakan untuk menguji KHM dan KBM tidak dapat memhambat atau membunuh bakteri Streptococcus mutans. Kesimpulan, ekstrak etanol daun sirih hijau memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans bila di bandingkan dengan ekstrak etanol daun