Produktivitas Tower Crane Dengan Menggunakan Method Productivity Delay Model (MPDM) Pada Proyek Konstruksi
Daftar Isi:
- Proyek bangunan bertingkat saat ini dominan menggunakan alat berat ialah Tower Crane. Untuk menilai produktif atau tidaknya suatu pekerjaan konstruksi adalah dengan meninjau waktu tundaan pekerjaan konstruksi. Sehingga kita perlu meninjau seberapa produktivnya Tower Crane pada suatu proyek konstruksi dengan menggunakan Method Productivity Delay Model (MPDM). Semakin kecil waktu tundaan, maka semakin produktif pekerjaan konstruksi tersebut. Produktivitas alat diukur berdasarkan jumlah materi untuk setiap kali angkatan yang dilakukan oleh alat yang digunakan dalam proyek Pasar Baru Balubur. Peralatan yang dianalisis adalah TC tipe 1 dan tipe 2. Dengan MPDM dapat memahami mengenai arti dari menghitung, memprediksikan, dan meningkatkan metode produktivitas konstruksi. MPDM diterapkan dalam tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data, pemerosesan data, dan perhitungan produktivitas. Proyek PB Balubur terletak di Jalan Taman Sari Bandung yang memiliki luas 38.471 m2. Oleh sebab itu, maka dipilh 2 (dua ) unit Tower Crane sehingga seluruh area proyek dapat dijangkau. Hasil data pengamatan dibuat dalam PCDS (Production Cycle Delay Sampling) yang berisikan Production Cycle, Production Cycle Time, Delay (Environment, Equipment, Labor, Material dan Management), Minus Mean Non Delay Time, Remarks (Keterangan). Setelah melakukan perhitungan dan menganalisa perhitungan produktivitas Tower Crane dengan menggunakan MPDM maka Ideal productivity TC tipe 1 = 6,49 m3/jam dan Overall Productivity = 6,26 m3/jam. Dan Ideal productivity TC tipe 2 = 8,86 m3/jam dan Overall Productivity = 8,34m3/jam. Maka dapat disimpulakn TC tipe 2 lebih produktiv daripada TC tipe 1.