Analisis dan Desain Struktur Pelat Slab Beton Bertulang Untuk Gedung Empat Lantai Tahan Gempa
Daftar Isi:
- Pada umumnya Arsitek menginginkan desain struktur gedung dengan jarak antara kolom yang cukup lebar, tetapi tinggi tiap lantai dari gedung tidak terlalu tinggi hanya berkisar 3-5 meter. Hal ini dapat diatasi dengan sistem struktur Flat Slab. Flat Slab digunakan untuk mereduksi ketebalan pelat, karena berhubungan dengan bentang yang dibuat cukup panjang. Indonesia adalah daerah rawan gempa maka perlu diperhitungkan sistem penahan gempa agar strukturnya dapat menahan beban gempa yang terjadi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan berkembangnya program komputer, maka struktur Flat Slab dapat dihitung dengan menggunakan program Etabs Nonlinear Ver 8.4.6 dengan sistem penahan gempanya memakai Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Berdasarkan analisis numerik tiga dimensi, digunakan untuk memvalidasi hasil yang didapatkan oleh komputer dengan program Etabs, maka dapat dilakukan perhitungan pembanding analisis manual yaitu dengan Portal Ekivalen tahan gempa cara Muto. Dari hasil perhitungan analisis manual dan numerik, dimana analisis manual dijadikan sebagai acuan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : persentase perbedaan gaya dalam pada pelat berkisar 0,027% - 1,424% dan luas tulangan kolom tiap lantai berkisar 4,204% - 4,375%, maka dapat dipastikan akan menghasilkan besar dan jumlah tulangan yang sama. Analisis manual juga dapat dikerjakan dengan Sistem Perencanaan Langsung (Direct Design Method) apabila memenuhi persyaratan dari Sistem Perencanaan Langsung tersebut.