Studi Deskriptif Mengenai Subjective Well Being Pada Karyawan Pt. “X” Yang Tidak Tinggal Bersama Keluarga
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengukur subjective well being karyawan PT. ‘X’ yang tidak tinggal bersama dengan keluarga (pasangan dan anak) melalui komponen-komponennya serta melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Subjective well being merupakan hasil evaluasi atau penilaian subjektif dari kehidupan seseorang, termasuk evaluasi kognitif dan perasaan afektif (Diener,2018). Jumlah responden yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 210 orang karyawan yang tinggal di site PT.’X’ dari populasi sebanyak 275 orang. Teknik Penarikan sampel yang digunakan adalah sampling incidental. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dari Gianti Gunawan (2018) telah diterjemahkan melalui back translate dan dianalisi oleh expert. Alat ukur tersebut yaitu SWLS (Satisfaction With Life Scale) untuk mengukur komponen kognitif dan SPANE (Scale of Positive And Negative Experience) untuk mengukur komponen afektif. Penelitian ini menggunakan uji pakai yang diperoleh validitas SWLS sebesar 0.738-0.839 sedangkan realibilitasnya 0.856, validitas SPANE-P sebesar 0.690-0.835 sedangkan realibilitasnya 0.896, SPANE N sebesar 0.772-0.856 dan realibilitasnya 0.885. Hasil pengolahan data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebanyak 80.5% memiliki subjective well being yang tinggi, sedangkan 19.5% memiliki subjective well being rendah, sehingga sebagian besar karyawan PT. ‘X’ yang tidak tinggal bersama keluarga memiliki subjective well being yang tinggi. Selain itu,terdapat faktor yang mempengaruhi subjective well being karyawan PT. ‘X’, yaitu kesehatan, hubungan sosial dengan teman dan keluarga, agama serta religiositas. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti tentang subjective well being peneliti menyarankan menggunakan sampel yang lebih umum atau menggunakan metode penelitian lain.