Penggunaan Limbah Hancuran Genteng Sebagai Alternatif Agregat Kasar Pada Campuran Hot Rolled Asphalt
Daftar Isi:
- HRA (Hot Rolled Asphalt) adalah campuran beraspal yang memiliki gradasi senjang, mengandung sedikit agregat kasar, dan lebih banyak terdiri dari campuran agregat halus, mineral filler dan aspal. Kekuatan dari campuran ditentukan oleh kekuatan mortarnya yaitu gabungan antara agregat halus, mineral filler dan aspal. Campuran HRA sering digunakan di Indonesia sebagai lapis permukaan, karena mempunyai kelenturan dan daya tahan yang relatif tinggi. Pada penelitian ini dilakukan evalusi terhadap kinerja laboratorium dari hancuran genteng keramik sebagai bahan alternatif untuk agregat kasar, kemudian membandingkannya dengan agregat kasar standar, yaitu batu pecah. Campuran aspal didesain berdasarkan metode Marshall yang mengacu pada British Standard, 1992. Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa kadar aspal optimum untuk campuran HRA menggunakan agregat kasar batu pecah sebesar 7,58 % dengan nilai stabilitas Marshall 1066 Kg, sedangkan untuk campuran HRA menggunakan agregat kasar ancuran genteng memiliki nilai sebesar 8,4 % dengan nilai stabilitas Marshall 600 Kg. Untuk nilai kelelehan (flow), campuran HRA menggunakan batu pecah sebagai agregat kasarnya memiliki nilai flow, yaitu 4,3 mm. untuk campuran HRA menggunakan hancuran genteng sebagai agregat kasarnya, memiliki nilai flow, yaitu 5,2 mm. Secara keseluruhan, dari pengujian di laboratorium memberikan hasil yang tidak memenuhi penggunaan agregat kasar hancuran genteng sebagai alternatif pengganti agregat kasar pada campuran Hot Rolled Asphalt.