Efektivitas Variasi Ukuran Tonjolan Pada Pintu Tonjol Dengan Uji Model Fisik Dua Dimensi
Daftar Isi:
- Pada sistem jaringan irigasi, pembagian air dilakukan dengan menggunakan saluran terbuka yang kemudian masuk kebangunan bagi yang kemudian masuk ke pintu air. Pintu air mempunyai beberapa fungsi tergantung dari keadaan dan tujuan dari penggunaannya. Terdapat beberapa jenis pintu air seperti pintu sorong, pintu tonjol, pintu Romijn, dan pintu Crump de Gruyter. Pada Tugas Akhir ini dibahas tonjolan pada pintu tonjol yang mana pintu tonjol adalah modifikasi dari pintu sorong yang diberikan tonjolan berbentuk setengah silinder pada ambang pintu. Pintu tonjol sendiri bisa dikatakan hanya digunakan di Indonesia yang diciptakan oleh Soeherman dan Memed. Selama ini belum ada penelitian yang membahas tentang ukuran optimal dari tonjolan yang ada pada pintu tonjol. Maka dari itu penyusunan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang keefektifan ukuran tonjolan terhadap kinerja dari pintu tonjol. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hidraulika Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha Bandung. Variasi ukuran tonjolan yang digunakan adalah 11cm, 13cm, dan 15cm. Ukuran ini digunakan dengan alasan agar peneliti dapat memberikan kesimpulan gambaran apakah semakin kecil tonjolan semakin baik atau sebaliknya. Kemudian pintu tonjol diuji pada saluran terbuka di dalam laboratorium dengan bukaan pintu tonjol 2cm dan 3cm. Hasil penelitian menunjukkan, tonjolan diameter 15cm adalah yang paling efektif karena memberikan tinggi muka air yang paling tinggi. Semakin tinggi muka air dikatakan semakin efektif karena semakin tinggi muka air akan memberikan tekanan air yang semakin besar dan juga memberikan kontraksi yang lebih besar di ambang pintu sehingga menghasilkan karakteristik aliran yang lebih teratur. Saran yang dapat diberikan dalam penggunaan pintu tonjol adalah untuk tidak mengatur tinggi bukaan pintu terlalu tinggi karena akan menyebabkan tonjolan tidak bekerja optimal.