Daftar Isi:
  • Tanah memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur karena tanah langsung menopang beban bangunan di atasnya. Tanah yang terdiri dari butiran tanah dengan rongga-rongga atau pori diantara butiran tanah yang terisi oleh air. Dalam desain bangunan sering dilakukan analisis rembesan dengan menggunakan parameter koefisien permeabilitas untuk menilai tingkat keamanannya terhadap erosi dan tekanan angkat. Seiring berkembangnya zaman muncul inovasi dalam bidang sipil yaitu geotekstil. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis pengaruh letak geotekstil non woven pada tanah pasir terhadap koefisien permeabilitas di laboratorium. Penelitian dilakukan dengan metode constant head untuk melihat bagaimana pengaruh letak geotekstil terhadap tanah yang mendapat perlakuan sama hanya berbeda dari letak geotekstil saat pengujian. Angka pori rencana yang digunakan yaitu 0,9 diuji dengan head atau tinggi energi 70, 60, dan 50. Hasil penelitian mendapat nilai koefisien permeabilitas (k) tanpa geotekstil, dengan geotekstil di 1/3h, geotekstil di 1/2 h, dan geotekstil di 2/3h dari atas permukaan tanah masing-masing sebesar 9,04E-04mm/detik, 3,37E-04mm/detik, 2,465E-04mm/detik, dan 1,70E-04mm/detik. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin rendah letak geotekstil maka semakin kecil koefisien permeabilitas (k) yang didapat. Serta diketahui bahwa ada perubahan koefisien permeabilitas (k) pada sampel yang telah melalui geotekstil.