Daftar Isi:
  • Potensi sumber daya alam (SDA) di Indonesia sangat beraneka ragam terutama dari sektor pertambangan yaitu; batu bara, minyak bumi, emas, dll. Sebagian besar potensi tersebut belum dieksplorasi, hal ini dimungkinkan karena kurangnya fasilitas umum seperti ketersediaan akses jalan. Pada suatu konstruksi jalan tambang (hauling road) dengan kondisi unpavement, material crushed limestone dapat digunakan sebagai material base course alternatif dengan memperhitungkan parameter-parameter seperti; abrasivitas (keausan atau %loss), desain gradasi, serta strength (kekuatan). Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi nilai abrasivitas (%loss) serta perubahan gradasi material setelah uji abrasivitas (Los Angeles Abrasion Test) terhadap penentuan desain gradasi dan nilai CBR material crushed limestone. Material crushed limestone yang digunakan berasal dari daerah Purwakarta, Padalarang, dan Pangandaran, Jawa Barat. Gradasi material yang digunakan untuk abrasion test adalah Grade B yang mengacu pada standar ASTM C 131. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai abrasivitas material crushed limestone Purwakarta, Padalarang, dan Pangandaran berturut-turut adalah 29,94%, 52,11%, dan 36,59%. Dari kurva distribusi ukuran butir material, ditunjukkan bahwa semakin jauh jarak kurva gradasi material setelah uji abrasi terhadap kurva Grade B maka semakin besar juga nilai abrasivitas dari material crushed limestone. Selain itu ditunjukkan pula bahwa semakin jauh jarak kurva gradasi material dari kurva Grade B, maka semakin besar pula nilai CBR yang dihasilkan. Dengan demikian, abrasivitas material crushed limestone berpengaruh terhadap desain gradasi material dan juga nilai CBRnya.