Daftar Isi:
  • Kota Bandung dapat disebut juga sebagai kota wisata, banyak wisatawan yang datang untuk menghabiskan waktu akhir pekannya di Kota Bandung. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kemacetan hampir setiap ruas jalan di Kota Bandung pada saat akhir pekan. Tidak jarang juga banyak ruas jalan di Kota Bandung yang setiap harinya terjadi kemacetan seperti contohnya pada ruas Jalan Surya Sumantri. Seiring dengan berkembangnya infrastruktur dan meningkatnya angka populasi di Kota Bandung maka meningkat juga angka volume kendaraan di Kota Bandung. Kemacetan pada Jalan Surya Sumantri juga dapat disebabkan oleh hambatan samping di sekitar ruas jalan yang cukup tinggi, sepert banyaknya aktivitas pejalan kaki, banyaknya kendaraan berhenti, dan lain-lain. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh hambatan samping pada Jalan Surya Sumantri. Oleh karena itu, dibutuhkan data primer maupun data sekunder. Data primer yang diperoleh adalah geometri jalan, survei volume kendaraan dalam satu hari, survei hambatan samping pada jam sibuk, dan melakukan survei waktu perjalanan menggunakan metode floating car. Data sekunder yang digunakan adalah jumlah populasi Kota Bandung saat ini. Analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa pada segmen Sta 0+400 hingga Sta 0+600 diperoleh kelas hambatan samping tinggi, kelas hambatan samping terendah terjadi pada segmen Sta 0+600 hingga Sta 0+800, dan hambatan samping sedang terjadi pada segmen Sta 0+400 hingga Sta 0+200. Pada segmen hambatan samping rendah didapatkan tingkat pelayanan jalan sebesar 0,96, pada segmen hambatan samping sedang didapatkan tingkat pelayanan jalan sebesar 1,17, dan pada segmen hambatan samping tinggi tingkat pelayanannya adalah 1,02.