Daftar Isi:
  • Metode penetrasi kerucut digunakan untuk menentukan nilai Liquid Limit dari suatu tanah kohesif. Dengan menggunakan metode yang sama dapat dihitung nilai Plastic Limit berdasarkan hubungan antara kadar air tanah dan kedalaman dari penetrasi kerucut yang menghasilkan parameter c dan m. Hubungan ini non-linear, tetapi menjadi linear pada skala log-log sehingga menghasilkan metode yang sederhana dalam penentuan nilai Liquid Limit dan Plastic Limit. Dari hasil eksperimen Bojana Dolinar dan Ludvik Trauner diperoleh hasil bahwa indeks parameter didapat berdasarkan jenis, ukuran dan jumlah mineral yang terkandung didalam tanah. Dari hasil percobaan Fall Cone untuk tanah di sekitar Universitas Kristen Maranatha didapat nilai LL untuk kedalaman 3m = 83,374 %, c= 34,065%, m= 0,281 dan PL = 41,252 %, untuk kedalaman 4m nilai LL = 85,588 %, c= 34,157%, m= 0,283 dan PL = 43,365 % dan untuk kedalaman 5m nilai LL = 84,428 %, c=34,901%, m=0,286 dan PL = 45,201 %. Dari bagan plastisitas tanah yang diuji tergolong MH (elastic silt). Dari bagan plastisitas dapat disimpulkan bahwa tanah yang diuji (di sekitar Universitas Kristen Maranatha) banyak mengandung mineral kaolinite. Dari Grafik antara Integrain Water Vs Penetration dapat dilihat bahwa garis sampel tanah yang diuji berada di antara garis Ca-montmorillonite (Asc = 97,42 m2/gr) dan garis kaolinite (Asc = 10,05 m2/gr) yang diuji oleh Dolinar dan Trauner dan lebih dekat dengan garis Ca-montmorillonite (Asc = 97,42 m2/gr). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah yang diuji tidak saja banyak mengandung kaolinite seperti hasil yang didapat dari bagan plastisitas tetapi merupakan campuran dari mineral-mineral lempung, tetapi mungkin saja komposisi tanahnya banyak mengandung kaolinite. Untuk persentase yang pasti perlu dilakukan Chemical Test.