Daftar Isi:
  • Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan personalia RS Santosa Hospital Bandung Kopo, informasi yang diperoleh jika perusahaan sudah memberikan benefit berupa gaji/upah, tunjangan hari raya, BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, jaminan hari tua, tunjangan pendidikan, tunjangan fungsional dan tunjangan lamanya masa kerja, namun turnover intention masih tetap terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi, stres kerja dan kepuasan kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap turnover intention. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Santosa Hospital Bandung Kopo dengan sampel yang berjumlah 86 orang karyawan. Variable komitmen organisasi diukur dengan menggunakan kuisioner yang dikembangkan oleh Jason A. Colquitt , stres kerja diukur dengan menggunakan kuisioner yang dikembangkan oleh Cooper dalam Veithzal & Ella, kemudian kepuasan kerja diukur dengan menggunakan kuisioner yang dikembangkan oleh J.S, Stephen P. Robbins, untuk turnover intention diukur dengan kuisioner yang dikembangkan oleh Wiliam H. Mobley. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Data yang diperoleh menunjukan bahwa komitmen organisasi karyawan tergolong cukup baik, stres kerja karyawan tergolong cukup tinggi, kepuasan kerja karyawan cukup baik, dan turnover intention karyawan tergolong cukup tinggi. Komitmen organisasi, stres kerja, dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover intention baik secara simultan maupun parsial. Komitmen organisasi, stres kerja, dan kepuasan kerja secara simultan mempengaruhi turnover intention sebesar 54,5% yang berarti 45,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.