Daftar Isi:
  • Desain jembatan penyeberangan buat kaum tuna netra dan cacat tubuh pada Jalan Padjajaran Bandung telah memenuhi persyaratan, tetapi masih ada juga kaum tuna netra dan cacat tubuh yang segan menggunakannya disamping rasa malas dan capai mendakinya. Penentuan fasilitas penyeberangan jalan yang kurang tepat dapat menyebabkan penggunaan fasilitas penyeberangan tersebut tidak efektif. Pada Tugas Akhir ini dibahas tentang karakteristik penyeberang jalan dan kaitannya dengan volume lalu lintas, dilakukanlah survei untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, setelah data-data tersebut dikumpulkan, lalu data-data tersebut diolah dan dianalisis. Dari hasil analisis data diperoleh perbandingan jumlah pejalan kaki yang menyeberang melalui jembatan dan jumlah pejalan kaki yang menyeberang tidak menggunakan jembatan secara kseluruhan Pa/Pttotal = 8,67% karena Pa/Pt < 25% maka disimpulkan tidak efektif sedangkan perbandingan tuna netra yang menggunakan jembatan dan yang tidak menggunakan jembatan Pa/Pttuna netra = 56,41% karena Pa/Pt > 25% maka disimpulkan efektif. Dari hasil analisis ditetapkan bahwa tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai di Jalan Padjajaran Bandung berdasarkan hasil studi adalah Zebra Cross, dimana fasilitas penyeberangan tersebut ditempatkan pada zona sibuk penyeberang jalan.