Daftar Isi:
  • Persimpangan pada jalan raya merupakan suatu lokasi yang sangat kompleks, karena terjadi pertemuan kendaraan dari berbagai arah, sehingga berpeluang terjadinya konflik sangat besar. Kendaraan yang hendak melakukan suatu pergerakan lalu lintas, yaitu menyebar, menyatu, ataupun memotong, akan mencari waktu antara yang dapat diterima untuk melakukan pergerakan lalu lintas. Waktu antara yang akan dianalisis adalah waktu antara kritis (gap) dari pergerakan menyatu, dengan mengambil lokasi pengamatan pada persimpangan tiga tak bersinyal di Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga. Analisis waktu antara kritis (gap) dilakukan dengan menggunakan Statistik Uji-t, yaitu metode hipotesis dalam menentukan waktu antara kritis (gap). Hasil analisis menunjukan bahwa waktu antara kritis (gap) yang terkecil pada pagi hari sebesar 1.57 detik dan 4.12 detik nilai gap yang terbesar, pada sore hari nilai gap terkecil sebesar 0.35 detik dan nilai gap terbesar adalah 3.02 detik, waktu antara kritis (gap) yang terkecil ternyata sangat kecil dibanding waktu antara kritis (gap) rata-rata di Bandung, yaitu sebesar 2.1 detik. Sedangkan waktu antara kritis (gap) rata-rata di pagi hari 08.00-09.00 sebesar 2.55 detik dan di sore hari 16.00-17.00 sebesar 2.05 detik.