Perbandingan Kekuatan Dan Massa Otot Antara Lansia Perempuan Yang Aktif Dan Tidak Aktif Berolahraga
Daftar Isi:
- Menua adalah proses kehilangan kemampuan jaringan secara perlahan untuk mempertahankan fungsi normal serta menyebabkan perubahan struktur dan fungsi pada otot. Penurunan kekuatan dan massa otot merupakan masalah yang sering dijumpai pada lansia. Olahraga adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada kekuatan dan massa otot. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kekuatan dan massa otot pada lansia perempuan yang aktif dan tidak aktif berolahraga. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dengan a = 0,05. Subjek penelitian diambil secara purposive sampling, 20 lansia perempuan berusia di atas 60 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan penilaian aktivitas olahraga, kekuatan, dan massa otot, sehingga diperoleh sampel 13 lansia yang aktif berolahraga dan 7 lansia yang tidak aktif berolahraga. Data penelitian kekuatan otot genggam diukur menggunakan handgrip dynamometer, massa otot diukur dengan metode Bioimpedance Analysis (BIA) dan kebiasaan olahraga diambil dari kuesioner modifikasi Aktivitas Fisik Baecke. Hasil penelitian didapatkan pada lansia yang aktif berolahraga dengan rerata skor kekuatan otot (10,59 ± 3,62) dan massa otot ( 34,22 ± 4,62) lebih tinggi daripada yang tidak berolahraga (6,51 ± 3,42) dan (29,81 ±3,39 ) dengan nilai p masing-masing variabel 0,020 dan 0,0125. Simpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan kekuatan dan massa otot antara lansia perempuan yang aktif dan tidak aktif berolahraga.