Daftar Isi:
  • Untuk mendapatkan suatu lapisan pondasi yang baik, kuat dan kokoh diperlukan daya dukung tanah yang baik, disamping prosedur pelaksanaan yang benar. Besarnya nilai struktural yang merupakan tolak ukur kekuatan bahan pondasi agregat diukur dalam satuan CBR ( California Bearing Ratio ) yang merupakan nilai perbandingan antara beban yang diberikan dengan beban standar yakni 3000 lbs dan 4500 lbs masing – masing pada penetrasi 0.1 dan 0.2 inch. Semakin besar nilai CBR suatu bahan akan semakin besar pula nilai struktural bahan tersebut. Dalam tugas akhir ini dilakukan penelitian terhadap tanah lempung UKM untuk mencari nilai CBR dengan variasi lama perendaman dan pemodelan perendaman. Dari penelitian tersebut dapat dilihat perubahan nilai CBR dengan variasi perendaman dan pemodelan perendaman. Pengujian yang dilakukan adalah Kompaksi dan CBR. Dari pengujian awal diperoleh nilai Kadar Air Alami sebesar 44,79 %, Berat Volume Tanah sebesar 1,605 gr/cm3 , Batas Cair sebesar 48,77 %, Batas Plastis sebesar 35,49 %, Indeks Plastis 13,28 % dan Berat Jenis Tanah sebesar 2,72. Dari hasil dan analisa nilai CBR dengan perendaman, Nilai CBRdesign pada 95% berat isi kering didapat 2,5% (rendaman 1 hari) dan 2,2% (rendaman 4 hari). Pada kepadatan 95% berat isi kering terhadap Nilai CBR rendaman 28 hari Nilai CBR design tidak dapat di desain karena tanah terlalu lembek, kecuali CBRdesign diambil pada 90% berat isi kering. Pada grafik korelasi nilai CBR terhadap perendaman dapat disimpulkan bahwa, nilai CBR pada 25 dan 55 tumbukan menunjukkan nilai CBR masih bisa turun dibandingkan dengan 10 tumbukan. Dari hasil analisis perbandingan antara lama waktu perendaman terhadap nilai CBR dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu perendaman maka nilai CBR akan semakin kecil. Dari grafik hasil pemodelan rendaman dan pemeraman, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tumbukan maka nilai CBR semakin besar. Dari tabel derajat pengembangan berdasarkan potensi pengembangan maka dapat disimpulkan bahwa tanah lempung ini mempunyai derajat pengembangan sedang.