Studi Perencanaan Koefisien Debit Melalui Pintu Tonjol Dengan Model Fisik Dua Dimensi
Daftar Isi:
- Dalam pengelolaan suatu sistem jaringan irigasi, diperlukan bangunan-bangunan air pendukung. Salah satu dari bangunan air tersebut adalah pintu tonjol. Pintu tonjol adalah alat modifikasi dari pintu sorong yang dapat mengatur dan mengukur debit. Pada bangunan jaringan irigasi, karakteristik aliran yang melalui pintutonjol ini belum diketahui secara lengkap, sehingga pintu tonjol belum dapat difungsikan sebagai alat ukur debit selain sebagai alat pengatur ketinggian muka air. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan koefisien debit yang optimal melalui pintu tonjol dan juga melihat penggerusan yang terjadi dengan uji model fisik dua dimensi. Model yang digunakan adalah saluran kaca laboratorium Universitas Kristen Maranatha. Model pintu tonjol yang digunakan dengan dimensi 59.5 (tinggi) x 40 (lebar) x 0,4 (tebal) dalam cm, dan dasar pintu dengan dimensi 200 (panjang) x 40 (lebar) x 12 (tinggi) dalam cm, dengan kemiringan di udik 1:2 dan di hilir 1:1. Diameter tonjolan yang digunakan adalah 4 cm; 5 cm; 6 cm; 7 cm dan 8 cm. Adapun endapan yang digunakan yaitu: Pasir jenis A lolos saringan No. 10 dan tertahan pada saringan nomor 20, pasir jenis B lolos saringan No. 20 dan tertahan pada saringan nomor 40, dan pasir jenis C lolos saringan 3/8” dan tertahan pada saringan nomor 4. Hasil studi penelitian ini didapat hasil sebagai berikut, Nilai Koefisien Debit ( μ) terbesar adalah 0.708033236 yang terdapat pada bukaan pintu tonjol terkecil, yaitu bukaan pintu 1 cm; diameter tonjolan terkecil, yaitu diameter tonjolan 4 cm; dan debit maksimum ( debit 100% ), yaitu debit 0.008131884 m3/detik. Penggerusan terdalam terjadi pada ukuran butiran pasir terkecil, yaitu pasir jenis B lolos saringan No. 20 dan tertahan pada saringan nomor 40, dan penggerusan terdangkal terjadi pada ukuran butiran pasir terbesar, yaitu pasir lolos saringan nomor 3/8” dan tertahan pada saringan nomor 4.