Daftar Isi:
  • Kanker serviks adalah kanker yang menyerang bagian leher rahim dan menduduki peringkat ke-empat kanker tersering di dunia, sedangkan di Indonesia, kanker serviks menduduki peringkat kedua kanker tersering pada wanita setelah kanker payudara. Pengobatan kanker serviks seperti radiasi dan kemoterapi dapat menimbulkan efek samping yang cukup serius. Indonesia kaya akan tanaman herbal yang dipercaya memiliki efek sebagai antikanker, salah satunya adalah buah nanas (Ananas comosus (L.)). Nanas mengandung senyawa aktif utama, yaitu bromelin yang diduga bersifat antikanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek sitotoksik ekstrak Ananas comosus (EAC) serta mengetahui nilai IC50 EAC terhadap kanker serviks pada kultur sel HeLa. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium sungguhan dengan menggunakan kultur sel HeLa. Nanas diekstrak dengan buffer fosfat dan dibagi menjadi lima konsentrasi: 12,5; 25; 50; 100; dan 200 μg/ml, kemudian diujikan pada sel HeLa. Uji sitotoksisitas dilakukan dengan MTT assay dan hasilnya dibaca dengan ELISA reader. Hasil ELISA reader dianalisis dengan uji One Way ANOVA lalu dilanjutkan dengan Post Hoc Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat bermakna (p = 0,000) antara semua kelompok konsentrasi EAC dengan kontrol negatif. Berdasarkan uji probit, didapatkan nilai IC50 EAC sebesar 11,829 μg/ml. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak nanas bersifat sitotoksik terhadap kanker serviks pada kultur sel HeLa.