Uji Iritasi Akut Daging Lidah Buaya (Aloe Vera L.) Pada Kulit Kelinci Putih Jantan
Daftar Isi:
- Reaksi iritasi akut dapat terjadi karena berbagai paparan zat pada pemakaian secara topikal, contohnya pemakaian tanaman obat pada kulit. Salah satu jenis tanaman obat yang telah sering digunakan secara topikal adalah lidah buaya. Pemakaian lidah buaya secara topikal harus dilakukan uji keamanan melalui uji iritasi akut dermal. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk menilai keamanan pada pemakaian daging lidah buaya dengan parameter timbulnya eritema dan edema. Metode penelitian bersifat eksperimental laboratorik secara in vivo menggunakan hewan coba kelinci putih jantan sebanyak 3 ekor yang bulu di bagian punggungnya telah dicukur, dengan parameter pengamatan eritema dan edema setelah pemaparan daging lidah buaya 0,5 g dan kontrol negatif dalam interval waktu 1 jam, 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Data yang diukur adalah timbulnya eritema dan edema setelah pemaparan dosis tunggal daging lidah buaya 0,5 g dan akuades sebagai kontrol negatif selama interval waktu 1 jam, 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Hasil pengamatan pada area uji diberi skor 0 sampai 4 tergantung tingkat keparahan reaksi kulit yang dilihat. Hasil penelitian eritema dan edema setelah pemberian daging lidah buaya 0,5 g dan akuades sebagai kontrol negatif tidak timbul pada semua interval waktu. Simpulan. Daging lidah buaya 0,5 g tidak menimbulkan eritema maupun edema. .