Daftar Isi:
  • Luka bakar adalah masalah kesehatan masyarakat global karena sering terjadi dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang serius. Banyak terapi yang digunakan untuk menangani luka bakar, salah satunya adalah dengan menggunakan pengobatan dari bahan alami. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas madu multifloral (gel SSMP) dan madu monofloral (madu Manuka) yang berasal dari bahan alami sebagai terapi luka bakar derajat IIA. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium sungguhan. Sebanyak 18 tikus Wistar jantan dibagi menjadi 3 kelompok secara acak (1- balutan kasa NaCl 0,9%, 2-gel SSMP, 3-madu Manuka UMF 15+) setelah diinduksi luka bakar derajat IIA di punggung. Indikator penilaian adalah rerata penyembuhan luka (mm2/hari). Data dianalisis menggunakan uji ANAVA satu arah dilanjutkan uji post-hoc LSD. Hasil menunjukkan gel SSMP dan madu Manuka mempercepat penyembuhan (31,50 mm2/hari dan 30,14 mm2/hari). Berdasarkan uji ANAVA satu arah, didapatkan p ≤ 0,01 dan hasil post-hoc LSD menunjukkan terdapat tidak perbedaan yang bermakna antara kelompok gel SSMP dan madu Manuka (p = 0,277). Maka dapat disimpulkan gel SSMP dan madu Manuka mempercepat penyembuhan luka bakar derajat IIA dan memiliki efektivitas yang setara sehingga dapat dijadikan sebagai pilihan terapi luka bakar derajat IIA.