Daftar Isi:
  • Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia. Penularan penyakit ini diperantarai nyamuk Aedes aegypti. Cara efektif menanggulanginya yaitu dengan larvisida, baik alami maupun buatan. Penggunaan temefos dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko resistensi larva terhadap temefos. Penggunaan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) sebagai biolarvisida dapat menjadi suatu alternatif untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui batasan waktu Bti/temefos masih memiliki efektivitas maksimal sebagai biolarvisida. Metode penelitian bersifat eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap. Hewan coba larva nyamuk Aedes aegypti sebanyak 1.040 ekor. Terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok Bti dan temefos. Kelompok Bti dibagi menjadi 8 perlakuan yaitu durasi efektivitas Bti dengan dosis 0,02 ml/L setelah 1 hari, 2 hari, 3 hari, 4 hari, 5 hari, 6 hari, 7 hari dan 8 hari pelarutan. Kelompok temefos dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu durasi temefos dengan dosis 1 mg/L setelah 1 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari pelarutan. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan α = 0.01. Dari hasil percobaan disimpulkan efektivitas Bti sebagai larvisida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti sudah menurun dihari kedua sedangkan untuk temefos masih berefek maksimal hingga hari ke-28 penelitian.