Daftar Isi:
  • Obesitas telah ditetapkan menjadi masalah global oleh WHO sejak tahun 2015, dikarenakan meningkatnya penderita obesitas yang sangat tinggi disetiap tahunnya. Berat badan berlebih terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara kalori yang masuk dengan kalori yang keluar. Peningkatan kadar lemak tubuh akibat obesitas akan meningkatkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kadar glukosa darah pada laki laki dewasa muda (40 tahun) dan laki laki dewasa lanjut (>40 tahun). Penelitian ini bersifat observational deskriptif analitik dengan data penelitian data rekam medis medical check-up seluruh karyawan laki laki dewasa suatu perkantoran di Bandung . Data diuji dengan Chi-Square dengan (p<0,05) untuk mengetahui Odds Ratio (OR). Hasilnya menunjukkan pada kelompok laki laki dewasa muda tidak terdapat perbedaan bermakna kadar GDP (p = 0.082) dan G2JPP (p= 0.525) antara berat badan normal dengan berat badan berlebih. Pada kelompok laki laki dewasa lanjut terdapat perbedaan sangat bermakna kadar GDP (p = 0.039) dengan OR=7,448 dan G2JPP (p = 0.047) dengan OR=7,0 antara berat badan normal dengan berat badan berlebih. Hal ini menunjukkan laki laki dewasa lanjut dengan berat badan berlebih berpeluang mengalami peningkatan kadar GDP 7,4 kali lipat dan G2JPP 7 kali lipat dibandingkan dengan yang memiliki berat badan normal. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada laki laki dewasa muda, Berat badan berlebih tidak berpengaruh terhadap meningkatnya kadar gula darah, sedangkan pada laki laki dewasa lanjut, berat badan berlebih berpengaruh terhadap meningkatnya kadar gula darah.