Perbandingan Cara Pemberian Makan Metode Baby-Led Weaning Dan Metode Who Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-24 Bulan
Daftar Isi:
- Latar belakang: Status gizi yang buruk atau malnutrisi dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Malnutrisi dibagi menjadi gizi kurang dan gizi lebih. Gizi kurang dapat mengakibatkan penyakit, kecacatan, dan kematian. Gizi lebih dapat mengakibatkan diet-related noncommunicable diseases seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular di kemudian hari. Salah satu faktor yang mengakibatkan baik buruknya gizi adalah asupan gizi dari makanan. Dalam mengonsumsi makanan perlu cara pemberian metode yang tepat agar anak dapat gizi yang seimbang. Metode MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Baby-led Weaning adalah metode yang menganjurkan anak untuk memimpin proses makan sendiri sejak usia 6 bulan. Metode WHO adalah metode yang dipimpin oleh orangtua dengan cara menyuapi anaknya dengan makanan bertekstur bubur sejak usia 6 bulan dan ditingkatkan perlahan teksturnya sesuai usia dan perkembangan anak. Tujuan: Membandingkan pengaruh cara pemberian makan dengan Metode Baby- Led Weaning dan Metode WHO terhadap gambaran status gizi anak usia 12-24 bulan. Metode: Analitik observasional dengan rancangan potong melintang. Data diambil dari pengukuran berat badan dan tinggi badan kemudian disesuaikan dengan kurva dan tabel pertumbuhan WHO. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok Baby-led Weaning dan WHO. Data dianalisis dengan Chi-square dengan α = 0,05. Hasil: Pada kedua kelompok terdapat perbedaan bermakna pada status gizi anak (p=0,026). Simpulan: Terdapat perbedaan pengaruh cara pemberian makan metode Baby-led Weaning dan metode WHO terhadap status gizi anak usia 12-24 bulan.