Daftar Isi:
  • Penyakit demam berdarah merupakan masalah kesehatan yang serius, khususnya di negara tropis. Penanganan demam berdarah yang baik seiring pemutusan rantai penularan penyakit oleh vektor nyamuk Aedes aegypti. Masyarakat di Indonesia banyak menggunakan serai putih (Cymbopogon citratus Stapf.) sebagai tanaman yang berkhasiat untuk berbagai macam penyakit. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun serai putih (EEDSP) berefek larvisida dan setara dengan temefos 1 ppm terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Hewan coba yang digunakan adalah larva nyamuk Instar III yang dibagi dalam 7 kelompok. Kelompok I diberikan EEDSP 250 ppm, kelompok II diberikan EEDSP 500 ppm, kelompok III diberikan EEDSP 1000 ppm, kelompok IV diberikan EEDSP 2000 ppm, kelompok V diberikan EEDSP 4000 ppm, kelompok VI diberikan akuades, dan kelompok VII diberikan temefos 1ppm. Data yang diukur adalah jumlah larva mati setelah 24 jam, yang ditandai dengan larva mengambang ataupun didasar gelas dan tidak bergerak sama sekali. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dengan α=0,05. Persen rerata jumlah larva yang mati dari EEDSP I, EEDSP II , EEDSP III dengan nilai p=1.000 tidak berbeda bermakna dibandingkan akuades (0) (p>0.05), sedangkan EEDSP IV dengan nilai p=0.013 dan EEDSP V dengan nilai p=0.014 berbeda bermakna (p<0.05). Bila dibandingkan dengan temefos 1 ppm (100) EEDSP I, II, III, IV, dan V berbeda sangat bermakna (p<0.05). Simpulan dari penelitian adalah EEDSP berefek larvisida terhadap larva Aedes aegypti, tetapi tidak setara temefos 1 ppm