Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis karakteristik arus lalu lintas dan gelombang kejut akibat berhentinya bus DAMRI di halte bus di Jalan Asia-Afrika Bandung. Mengingat lokasi penelitian yang dipilih adalah jalan 4 lajur 1 arah, maka penelitian karakteristik arus lalu lintas dilakukan pada tiap-tiap lajur. Untuk membedakan lajur-lajur tersebut, maka lajur paling kiri searah arus lalu lintas disebut lajur 1 dan lajur paling kanan disebut lajur 4. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan dengan menggunakan alat vidio kamera yang berlangsung selama enam jam berturut-turut. Data yang dikumpulkan meliputi data volume, data kecepatan dan data lamanya bus DAMRI berhenti menaikturunkan penumpang. Pengolahan data menggunakan metode Greenshield dan penerapannya pada bottleneck halte bus. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa akibat berhentinya bus DAMRI di halte bus, terjadi perubahan volume dan kecepatan yang signifikan pada lajur 1, 2 dan 3, sedangkan pada lajur 4 tidak terjadi perubahan volume dan kecepatan yang signifikan, atau dengan kata lain pengaruh berhentinya bus DAMRI di halte bus hanya terjadi pada lajur 1, 2 dan 3. Panjang antrian yang ditimbulkan akibat berhentinya bus DAMRI di halte bus adalah 33,07 m pada lajur 2 dan 4,95 m pada lajur 3, sedangkan pada lajur 4 tidak terdapat antrian. Dengan panjang antrian tersebut, maka diperlukan waktu 17,8 detik pada lajur 2 dan 2,11 detik pada lajur 3 agar kondisi lalu lintas kembali normal seperti jika tidak ada bus DAMRI yang berhenti di halte bus.