Daftar Isi:
  • Di era pembangunan yang semakin pesat, pemakaian jaringan pipa lebih banyak digunakan dalam berbagai keperluan. Pemakaian jaringan pipa dalam bidang teknik sipil salah satunya terdapat pada sistem jaringan distribusi air minum. Analisis jaringan pipa cukup komplek dan memerlukan perhitungan yang besar. Adapun metoda yang digunakan ada Metoda Hardy-Cross dalam menentukan debit pada masing-masing pipa. Metoda ini merupakan metoda yang paling banyak digunakan dalam melakukan analisis jaringan pipa. Dalam perhitungan ini digunakan rumus Hazen-Williams dan rumus Manning dalam menentukan nilai konstanta hambatan pipa (k). Pada Tugas Akhir ini dianalisis sebuah jaringan pipa yang mengacu pada jaringan pipa PDAM di Kota Padalarang Kabupaten Bandung. Debit masuk pada jaringan ditentukan 30 lt/det dan 10 lt/det sedangkan debit keluar 25 lt/det dan 15 lt/det, koefisien Hazen-Williams 142 dan koefisien Manning 0.011, menggunakan pipa PVC berdiameter 2” dan 3”, kehilangan energi yang diperhitungkan hanya kehilangan energi primer. Kesimpulan yang diperoleh adalah penggunaan diameter pipa yang sama pada jaringan pipa akan menghasilkan debit tetap (tidak berubah), karena diameter pipa dapat saling meniadakan dalam perhitungan dan pada kasus yang debitnya besar ( >10 lt/det ) akan menghasilkan persentasi perbedaan debit ( ∆% ) yang tidak jauh baik dengan rumus Hazen-Williams dan rumus Manning karena persentasi perbedaan debitnya kecil sehingga untuk debit yang besar ( >10 lt/det ) hasil lebih akurat, begitu pula sebaliknya.