Daftar Isi:
  • Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan global. Banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari diet suportif bagi penderita PGK, salah satunya adalah kacang polong hijau. Penelitian sebelumnya menunjukkan hidrolisat protein kacang polong hijau dosis 100 mg/kgBB/hari merupakan dosis paling efektif dalam menurunkan ureum dan kreatinin pada tikus Wistar yang ginjalnya rusak akibat induksi Gentamicin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui LD50 hidrolisat protein kacang polong hijau pada mencit Swiss Webster serta pengaruhnya terhadap perilaku dan bobot badan. Mencit dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif (Na CMC 0,5%) dan kelompok 2 sebagai kelompok pemberian hidrolisat protein 5.000 mg/kgBB. Parameter yang diamati adalah LD50, perilaku mencit, dan bobot badan mencit setiap 2 hari sekali selama 14 hari. LD50 dan perilaku diinterpretasi secara deskriptif, sedangkan bobot badan diinterpretasi secara desktriptif dan analitik dengan uji ANAVA. Hasil dan simpulan penelitian ini adalah LD50 pemberian hidrolisat protein kacang polong hijau di atas 5.000 mg/kgBB serta tidak ada pengaruh pemberian dosis tinggi hidrolisat protein kacang polong hijau terhadap perilaku dan bobot badan mencit Swiss Webster.