Perbedaan Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Yang Dipoles Dengan Bahan Abrasif Pumis dan Kaolin
Daftar Isi:
- Landasan gigi tiruan resin akrilik harus dipoles dengan baik agar menghasilkan permukaan yang halus untuk memberikan kenyamanan dan kesehatan jaringan mulut. Pumis digunakan sebagai bahan abrasif dibidang kedokteran gigi untuk memoles landasan akrilik. Bahan lain yang memiliki sifat fisik serupa pumis adalah kaolin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas kaolin sebagai bahan abrasif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lempeng resin akrilik heat-cured yang kekasaran permukaannya disamakan dahulu dengan pengamplasan. Dilakukan uji kekasaran sebelum perlakuan. Sampel dibagi dua kelompok, yaitu yang dipoles dengan pumis dan kaolin selama 10 detik, tekanan sedang, kecepatan felt-cone 7500rpm. Dilakukan uji kekasaran sesudah perlakuan menggunakan alat Surface Roughness Measurement. Kelompok sampel yang dipoles menggunakan pumis menunjukan peningkatan kekasaran, dengan rerata perbedaan sebelum dan sesudah +1.11369, sedangkan kelompok sampel yang dipoles kaolin menunjukan penurunan kekasaran dengan nilai -0.04581, tetapi terdapat perbedaan rerata selisih yang signifikan pada kedua kelompok. Peningkatan kekasaran signifikan pada kelompok pumis karena bentuk partikel yang kasar, sedangkan kelompok kaolin memperlihatkan penurunan kekekasaran tidak signifikan karena ukuran partikel lebih halus. Terdapat perbedaan rerata selisih yang signifikan pada kedua kelompok. Simpulan dari penelitian ini adalah kaolin dapat digunakan sebagai bahan abrasif untuk memoles permukaan resin akrilik dan menghasilkan permukaan poles yang lebih halus daripada pumis.