Daftar Isi:
  • Saliva memainkan peranan penting dalam regulasi pertumbuhan dan aktifitas metabolik dari mikroflora rongga mulut. Di dalam saliva terkandung banyak bakteri yang perlekatannya difasilitasi oleh pelikel saliva dalam mulut waktu 0-24 jam. Perlekatan bakteri ini akan terus berlanjut menjadi biofilm dan diikuti oleh plak. Daun sirih diketahui dapat menghambat perlekatan dari koloni awal plak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berkumur air seduhan daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) dan hijau (Piper betle L) terhadap pertumbuhan bakteri aerob dalam saliva. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental labolatorik. Jumlah naracoba ditetapkan 20 orang mahasiswa yang diberi perlakuan berkumur menggunakan air seduhan daun sirih hijau dan air seduhan daun sirih merah. Saliva naracoba kemudian diambil, diencerkan dan dikultur. Jumlah populasi bakteri aerob (Colony Forming Unit atau CFU/ml) dihitung Data hasil penelitian menunjukan rerata setelah berkumur menggunakan air seduhan daun sirih hijau (Piper betle L) adalah 8,63, sementara air seduhan daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) adalah 6,31. Uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan menggunakan uji Tukey HSD menunjukan jumlah populasi bakteri aerob pada plak gigi setelah berkumur dengan menggunakan air seduhan sirih merah (Piper crocatum Ruiz &Pav) menurun secara signifikan dibandingkan berkumur dengan air seduhan daun sirih hijau (Piper betle L). Kesimpulannya, jumlah populasi bakteri aerob pada saliva setelah berkumur dengan menggunakan air seduhan sirih merah (Piper crocatum Ruiz &Pav) lebih sedikit dibandingkan berkumur dengan air seduhan daun sirih hijau (Piper betle L). Air seduhan daun sirih hijau dan air seduhan daun sirih merah memiliki aktifitas antibakteri, namun air seduhan daun sirih merah memiliki aktifitas antibakteri yang lebih dibandingkan dengan air seduhan daun sirih hijau.