Pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Pisang Ambon (Musa paradisiaca, L. forma sapientum, L.) Dalam Mempercepat Durasi Penyembuhan Luka Insisi Pada Mencit Swiss Webster Betina
Daftar Isi:
- Luka yang luas sering mengakibatkan disabilitas bahkan kematian. Penanganan luka menggunakan povidone iodine dapat memperlambat penyembuhan luka. Sebagai alternatif digunakan tanaman obat seperti kulit pisang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Ekstrak Etanol Kulit Pisang Ambon (EEKPA) dalam mempercepat durasi penyembuhan luka insisi. Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan. Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit Swiss Webster betina yang dibagi secara acak (n=5) menjadi 5 kelompok perlakuan. Setelah dilakukan insisi luka sepanjang 8 mm pada kulit paha belakang, masing-masing kelompok diberi EEKPA 5%, EEKPA 10%, EEKPA 20%, Carboxymethyl Cellulose (CMC) 1% sebagai kontrol, dan kloramfenikol sebagai pembanding secara topikal setiap hari selama 7 hari. Data yang diukur adalah durasi penyembuhan luka insisi dalam hari. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference) dengan α = 0,05, kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05 menggunakan program komputer. Hasil penelitian menunjukkan durasi penyembuhan luka insisi dalam hari pada EEKPA 10% (5,6) dibandingkan dengan kelompok CMC 1% (6,8) menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dengan p = 0,022. EEKPA 5% (5,8) dan 20% (6,2) tidak bermakna dengan p = 0,051 dan p = 0,227. Simpulan adalah Ekstrak Etanol Kulit Pisang Ambon berpengaruh dalam mempercepat durasi penyembuhan luka insisi terutama konsentrasi 10%.