Acute Toxiticy Test of High Doses of Detam 1 Soybean (Glycine max L.merr) Extract, Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Leaves and Their Combination

Main Authors: Hidayat, Meilinah, Prahastuti, Sijani, Delima, Ellya R. , Setiawati, Liasisca, Soemardji, Andreanus A.
Format: Article PeerReviewed Book
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.maranatha.edu/26842/1/5.%20Acute%20Toxiticy%20Test%20of%20High%20Doses%20of%20Detam%201%20Soybean.pdf
http://repository.maranatha.edu/26842/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Sebagai terapi antiobesitas kombinasi ekstrak kedelai Detam-1 dan daun Jati Belanda haruslah aman dan bebas dari bahan toksik. Untuk membuktikan keamanan ekstrak tumbuhan obat, diperlukan uji toksisitas akut. Tes ini terdiri dari: nilai LD50, perilaku, berat organ (BO), dan indeks organ (IO) mencit Swiss Webster setelah diberi ekstrak etanol kedelai Detam-1 (EEKD), ekstrak etanol Jati Belanda (EEJB) dan kombinasinya. Metode: Penelitian eksperimental sejati dengan rancangan acak lengkap sesuai ketentuan BPOM tahun 2014 adalah metode penelitian ini. Dua puluh mencit betina Swiss Webster dibagi menjadi empat kelompok perlakuan. Kelompok 1 (kontrol negatif), 2 (EEKD 2.000 mg / kgBB), 3 (EEJB 2.000 mg / kgBB), dan 4 (kombinasi EEKD dan EEJB 1: 2 sebesar 2000 mg / kgBB). Data BO dan IO dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05. Hasil: Tidak ada gejala mortalitas dan toksisitas pada semua kelompok, semua mencit berperilaku normal, tidak ada perbedaan bermakna dari BO dan IO dari delapan organ utama semua grup secara statistik (p> 0,05) kecuali paru-paru, hati dan limpa pada kelompok 2. Kesimpulan: Nilai LD50 dari EEKD, EEJB dan kombinasinya seluruhnya di atas 2.000 mg/kgBB, tidak menimbulkan perubahan perilaku mencit; BO dan IO pada mencit yang diberi dosis sangat tinggi EEKD, EEJB dan kombinasinya. (Health Science Journal of Indonesia 2017;8(2):124-32)