Daftar Isi:
  • Museum Cerita Rakyat Sunda adalah tempat di mana masyarakat baik anak-anak maupun orang dewasa dapat belajar mengenai nilai moral yang terdapat pada cerita rakyat. Menurut Suripan (1991) cerita rakyat adalah cerita yang diwariskan secara turun temurun dari generasi lama ke generasi baru secara lisan. Cerita rakyat bisa diartikan sebagai wujud ekspresi suatu budaya yang ada di masyarakat melalui tutur yang mempunyai hubungan secara langsung dengan berbagai aspek budaya serta susunan nilai sosial masyarakat itu sendiri. Nilai moral yang terdapat dalam cerita rakyat di sampaikan melalui fasilitas display pada museum berupa diorama-diorama yang di ambil dari cerita rakyat yang ada di tanah Sunda. Selain menampilkan cerita rakyat yang ada di tanah Sunda museum ini menampilkan fasilitas interaktif yang mendukung penyampaian nilai-nilai moral yang sesuai dengan kategori-kategori cerita rakyat yang ada. Kategori cerita rakyat pada museum yaitu: Sage, Legenda, Romansa, Mistis, Jenaka, Kontemporer. Konsep perancangan yang diambil untuk proyek Pusat Cerita Rakyat Sunda ini yaitu diambil dari representasi dari sebuah simpul. Hal ini karena pepatah sunda “silih asih, silih asah, jeung siling asuh.” Yang menitikberatkan sifat yang “saling” seperti sebuah simpul atau sebuah ikatan. Maka dari itulah konsep yang diangkat untuk proyek ini adalah “Haneut Beungkeut”. Haneut adalah bahasa sunda yang memiliki arti hangat sedangkan Beungkeut memiliki arti ikatan atau simpul