Perancangan Interior Balai Minang Saniangbaka Dengan Konsep Tari Piring
Daftar Isi:
- Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Salah satunya adalah keragaman suku dan adat istiadat. Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah Minangkabau. Minangkabau (Minang) adalah kelompok etnis Indonesia yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau yang berasal dari Sumatera Barat. Hampir separuh jumlah keseluruhan anggota masyarakat ini berada dalam perantauan. IWS (Ikatan Warga Saniangbaka) adalah organisasi kemasyarakatan perantauan Saniangbaka, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. IWS terbentuk atas dasar hubungan kekerabatan yang menciptakan jalinan kerjasama secara spontan. Kerjasama ini dilihat dengan sikap solider dalam membentuk IWS di berbagai daerah. Identitas budaya warga Saniangbaka merupakan identitas yang bisa dipertahankan. Maka dari itu, tujuan dari perancangan yang Penulis lakukan ini adalah untuk membuat sebuah perancangan Balai Minang Saniangbaka. Perancangan ini di dasari dari berkembangnya perantauan masyarakat Saniangbaka dikota besar salah satunya kota Bandung. Kebutuhan fasilitas penunjang kegiatan masyarakat perantauan Saniangbaka menjadi dasar dari perancangan gedung. Desain interior museum disesuaikan dengan tema “ALAM TAKAMBANG MENJADI GURU” serta konsep “TARI PIRING” yang mencerminkan identitas suku Minangkabau. Desain etnik ini dapat diterapkan dengan permainan pola-pola dekoratif yang terinspirasi dari filosofi dan visual penari piring yang implementasikan ke dalam elemen interior. Data mengenai budaya Minang maupun standar perancangan ruang diperoleh melalui studi literatur dan wawancara dengan ahlinya. Berdasarkan permasalahan dan solusi yang diterapkan dalam bentuk desain, perancangan ini nantinya diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan edukasi dan kesadaran diri pengunjung dan juga membawa dampak positif terhadap satwa serta habitatnya.