Daftar Isi:
  • Statin adalah obat pilihan untuk mengontrol dislipidemia, tetapi konsumsi statin secara rutin akan menimbulkan efek samping gangguan fungsi hepar, ditandai oleh peningkatan enzim hepar seperti Serum Glutamic Oxal-acetic Transaminase (SGOT), Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase (SGPT), Gamma-Glutamyl Transferase (GGT), dan Alkaline phosphatase (ALP). Konsumsi belimbing wuluh secara rutin telah dilaporkan dapat mengontrol profil lipid oleh beberapa masyarakat, tetapi efek samping belimbing wuluh terhadap fungsi hepar belum diketahui. Penelitian ini bertujuan melakukan pengukuran kadar GGT dan membandingkan dengan efek simvastatin untuk mengetahui efek samping belimbing wuluh terhadap fungsi hepar tikus jantan galur Wistar. Penelitian prospektif eksperimental laboratorium sungguhan, dengan Rancang Acak Lengkap (RAL) terhadap 30 ekor tikus jantan galur Wistar, dibagi menjadi 5 kelompok (n = 6). Kelompok I, II, dan III diberi JBBW masing-masing 3,28 g/5 mL, 6,56 g/5 mL, dan 13,12 g/5 mL, kelompok IV diberi akuades sebagai kontrol negatif, dan kelompok V diberi simvastatin 0,90 mg/kgBB/hr sebagai kontrol positif. Data dianalisis dengan ANAVA satu arah, α = 0,05 dilanjutkan Uji Tukey HSD Post Hoc Test, p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan JBBW dosis 3,28 g/5 mL (45,33 ± 9,266 IU/L), 6,56 g/5 mL (48,00 ± 4,336 IU/L), dan 13,12 g/5 mL (46,50 ± 5,617 IU/L) meningkatkan kadar GGT secara bermakna (p < 0,05) bila dibandingkan dengan kontrol negatif (40,17 ± 2,858 IU/L), dan jika dibandingkan dengan simvastatin (43,83 ± 5,707 IU/L) tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p > 0,05). Konsumsi rutin jus buah belimbing wuluh meningkatkan kadar GGT tikus jantan galur Wistar model dislipidemia dengan potensi sama seperti simvastatin.