Daftar Isi:
  • Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang (emerging market) yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makroekonomi secara umum. Untuk melihat perkembangan pasar modal Indonesia salah satu indikator yang sering digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai variabel dependen dan tiga variabel independen yaitu variabel Nilai Tukar (Kurs), Tingkat Inflasi, dan jumlah uang beredar (M2). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji Pengaruh Nilai tukar (KURS), Tingkat Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia periode Desember 2009 – Juli 2018. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Setelah dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik, hasilnya menunjukkan data terdistribusi normal. Penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Jumlah Uang beredar adalah variabel yang paling tinggi memberikan kontribusi sebesar 89,3 persen sedangkan sisanya 10,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Secara simultan Nilai Tukar (Kurs), Tingkat Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) memberikan kontribusi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 94.7% sedangkan sisanya 5,4% berasal dari faktor lain.