Daftar Isi:
  • Model prediksi kebangkrutan perlu di kembangkan sebagai peringatan awal untuk perusahaan. Semakin awal ditemukannya indikasi kebangkrutan, semakin baik bagi pihak manajemen untuk dapat mengetahui aspek-aspek apa saja yang menyebabkan perusahaan mengarah pada kondisi kebangkrutan dan pihak manajemen dapat melakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasinya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis terhadap kebangkrutan perusahaan Batu Bara di Indonesia, dengan data yang yang dikumpulkan pada tahun 2013-2017, dengan menggunakan tiga metode, yaitu Altman Z-Score, Springer, dan Grover. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan teknik pengumpulan data arsip yang berupa data sekunder. Berdasarkan prediksi kebangkrutan dengan menggunakan model Altman Z-Score, didapat nilai Altman gabungan sebesar Z= 3.405 yang melebihi skor > 2,90 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang tidak berpotensi mengalami kebangkrutan. Berdasarkan prediksi kebangkrutan dengan menggunakan model Springer. Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai Springer sebesar S= 0.60465. Berdasaran nilai ini, didapat bahwa nilai Z ≤ 0,862 maka perusahaan berpotensi mengalami kebangkrutan. Berdasarkan prediksi kebangkrutan dengan menggunakan model Grover, didapat bahwa nilai G= 0.152511, yang berarti bahwa Z ≥ 0,01. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan yang diteiliti dapat dikategorikan dalam keadaan tidak bangkrut. Peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan sektor usaha lainnya, dan menyarankan penggunaan indikator-indikator yang digunakan, dengan menggunakan adanya indikator Altman Z-Score, Springer, dan Grover, dengan pertimbangan bahwa indikator Springer yang digunakan memiliki kecenderungan yang lebih peka dalam meramalkan adanya kebangkrutan lebih dari Altman Z-Score dan Grover