Daftar Isi:
  • Dalam industri makanan, pengendalian persediaan merupakan faktor penting karena pengendalian persediaan bahan baku berkaitan langsung dengan kegiatan operasi. Sistem pengendalian persediaan yang tidak tepat akan menyebabkan kerugian, seperti jumlah persediaan yang berlebih akan menimbulkan biaya yaitu biaya penyimpanan dan akan menimbulkan masalah juga apabila jumlah persediaan yang disimpannya sedikit sehingga menyebabkan terhambatnya penjualan yang berdampak pada kehilangan keuntungan bagi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan Metode Material Requirement Planning (MRP) dapat meminimasi biaya persediaan bahan baku. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) serta teknik lot sizing seperti Lot for lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), Least Unit Cost (LUC), Least Total Cost (LTC), dan Part Period Balancing (PPB). Berdasarkan hasil perbandingan enam teknik lot sizing, maka diketahui bahwa metode yang dapat meminimalkan biaya persediaan bahan baku kentang, mix vegetable, daging sirloin dan BBQ Sauce adalah metode Periodic Order Quantity (POQ) dengan total biaya kentang dan mix vegetable sebesar Rp 115.922,02. Sedangkan, total biaya daging sirloin sebesar Rp 144.114,43 Selanjutnya, yang dapat meminimalkan biaya persediaan bahan baku BBQ Sauce yaitu metode Periodic Order Quantity (POQ) dan metode Least Unit Cost (LUC) dengan total biaya sebesar Rp 121.932,31. Metode yang terbaik dalam menentukan biaya persediaan bahan baku yang minimal berdasarkan hasil perhitungan total biaya persediaan antara sistem persediaan H.E.M.A Resto dengan Metode Material Requirement Planning (MRP adalah Metode Material Requirement Planning (MRP), dengan hasil perhitungan total biaya sebesar Rp 497.890,78 dibandingkan sistem perusahaan dengan total biaya sebesar Rp 596.993,11 dengan selisih biaya sebesar Rp 99.102,33.