Daftar Isi:
  • Nyamuk yang menyebarkan filariasis telah membunuh 2 sampai 3 juta manusia dan menginfeksi 200 juta atau lebih setiap tahunnya.Kulit jeruk keprok mengandung d-limonene dan saponin yang dapat membunuh larva dengan menghambat saraf perifer dan menghambat pergantian kulit larva. Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui efek dan potensi larvisida minyak atsiri kulit jeruk keprok terhadap larva nyamuk Culex sp. Desain penelitian eksperimental laboratorium sungguhan dengan rancangan acak lengkap (RAL) bersifat komparatif. Efek larvisida terhadap larva nyamuk Culex sp diuji dengan menggunakan minyak atisiri kulit jeruk keprok berbagai dosis (20, 70, 120, 170, 220, 270 ppm). Data yang dihitung adalah jumlah larva mati selama perlakuan 24 jam. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dengan α = 0,05. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05 apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan jumlah larva yang mati pada perlakuan minyak atsiri 20 ppm (2), 70 ppm (5,67 ), 120 ppm (9,67), 170 ppm (15,67), 220 ppm (20,33), dan 270 ppm (27,33). Sedangkan larva mati pada perlakuan akuades(0) dan pada perlakuan temephos (29,67). Perlakuan 70, 120, 170, 220, 270 ppm dibandingkan dengan kontrol negatif memberikan efek sangat bermakna dengan p < 0,01. minyak atsiri kulit jeruk keprok 270 ppm memberikan hasil yang tidak signifikan terhadap kontrol positif (temephos 1%). Simpulan : Minyak atsiri kulit jeruk keprok (Citrus reticulate) memiliki efek sebagai larvisida larva nyamuk Culex sp. Konsentrasi optimal minyak atsiri kulit jeruk keprok sebagai larvisida terhadap larva nyamuk Culex sp adalah 270 ppm.Minyak atsiri kulit jeruk keprok 270 ppm memiliki potensi yang sama dengan temephos 1% sebagai larvisida terhadap larva nyamuk Culex sp.