Efek Antelmintik Infusa Kulit Buah Delima (Punica granatum L.) Terhadap Cacing Ascaris suum Betina Secara In Vitro
Daftar Isi:
- Askariasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides. Prevalensi askariasis di Indonesia pada daerah dengan sanitasi buruk mencapai 80%, terutama di daerah pedesaan. Masyarakat pedesaan sering mengobati cacingan menggunakan tanaman obat, salah satunya menggunakan kulit buah delima. Tujuan penelitian untuk menilai efek antelmintik infusa kulit buah delima (IKBD) terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro. Desain penelitian eksperimental laboratorik sungguhan. Efek antelmintik diuji secara in vitro menggunakan 720 ekor cacing betina Ascaris suum. Data yang diukur adalah jumlah cacing hidup, paralisis / mati setelah diinkubasi selama 3 jam pada suhu 370C. Data jumlah cacing paralisis / mati dianalisis menggunakan ANAVA satu arah dengan α = 0,05, apabila ada perbedaan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD (p = 0,05). Hasil penelitian rerata persentase jumlah cacing paralisis / mati pada IKBD 25,00% (3,15 ± 0,33), IKBD 37,50% (3,61 ± 0,21) dan IKBD 56,25% (4,21 ± 0,86) berbeda sangat bermakna bila dibandingkan dengan kontrol NaCl 0,9% (0,00 ± 0,00) dengan p=0,00. Simpulan penelitian infusa kulit buah delima berefek antelmintik terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro.