Studi Deskriptif Mengenai Tipe Work-Life Balance pada Pekerja Wanita yang Sudah Menikah di DP2KBP3A Kabupaten Bandung
Daftar Isi:
- Pekerja wanita yang sudah menikah memiliki tuntutan-tuntutan dalam menjalankan peran ganda yang harus dilesaikan dengan sama baik sehingga pekerja wanita harus dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Penelitian ini menggunakan teori Work-Life Balance (Rantanen, 2001) untuk mengetahui Tipe Work-Life Balance pada Pekerja Wanita yang Sudah Menikah di DP2KBP3A Kabupaten Bandung. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner work-life balance yang merupakan gabungan dari work-family conflict scale (Carlson, dkk, 2000) dan work-family enrichment scale (Carlson, dkk, 2006) dan telah dimodifikasi oleh Indah Soca Kuntari, M.Psi., Psikolog. Kuesioner ini terdiri dari 36 item. Sampel dalam penelitian ini adalah 34 pekerja wanita yang sudah menikah di DP2KBP3A Kabupaten Bandung yang dipilih sesuai karakteristik sampel. Prosedur pengujian validitas menggunakan construct validity dengan mengacu pada korelasi Rank Spearman. Validitas alat ukur berkisar antara 0,361 sampai 0,769. Reliabilitas dihitung menggunakan metode Alpha Cronbach dan diperoleh 0,897 untuk dimensi conflict dan 0,819 untuk dimensi enhancement. Kesimpulan yang diperoleh adalah tipe yang paling dominan pada pekerja wanita yang sudah menikah di DP2KBP3A Kabupaten Bandung dominan memiliki tipe beneficial balance, yaitu sebesar 79,41%. Dalam menjalani peran ganda, pekerja wanita menghayati pengalaman enhancement yang tinggi dan penghayatan conflict yang rendah. Peneliti menyarankan kepada peneliti lain yang tertarik meneliti tentang work-life balance untuk melakukan penelitian dengan sampel pekerja wanita dari profesi lain sehingga dapat memperluas cakupan tentang tipe work-life balance pada pekerja wanita.