Studi Deskriptif Mengenai Motivasi Pro Sosial pada Relawan Komunitas Mataharikecil Bandung
Daftar Isi:
- Dewasa ini semakin banyak komunitas sosial yang digandrungi oleh para relawan. Perilaku prososial relawan tersebut tentunya didasari oleh motivasi prososial yang berbeda-beda, baik itu ipsocentric motivation, endocentric motivation, dan intrinsic motivation. Penelitian ini ingin mengetahui jenis motivasi prososial yang dimiliki oleh relawan pengajar pada Komunitas Mataharikecil Bandung. Terdapat 31 relawan pengajar yang menjadi responden penelitian dan berada di kisaran usia 19 tahun – 26 tahun. Sebanyak 21 relawan pengajar berjenis kelamin perempuan dan 10 relawan pengajar berjenis kelamin laki-laki. Responden diberikan kuisioner online yang terdiri dari 21 aitem, dimana data penunjang sebanyak 6 aitem dan data primer sebanyak 15 aitem. Setiap pilihan jawaban menggambarkan ketiga jenis motivasi prososial. Untuk menentukan jenis motivasi prososial relawan pengajar, maka diperoleh dari skor tertinggi dari pilihan jawaban mayoritas. Diperoleh hasil bahwa sebanyak 28 (90,3 %) relawan pengajar memiliki intrinsic motivation, 2 (6,4 %) relawan pengajar memiliki endocentric – intrinsic motivation (motivasi prososial dominan tidak hanya satu dan keduanya saling bercampur) dan hanya 1 (3,2 %) relawan pengajar dengan endocentric motivation. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar relawan pengajar menolong dengan didasari keinginan untuk mensejahterahkan siswa dan memiliki pemahaman yang baik terhadap kebutuhan siswa. Namun masih ada sebagian kecil relawan yang tidak memiliki motivasi tersebut. Disarakan untuk pengurus Komunitas Mataharikecil Bandung melakukan sosialisasi mengenai pentingnya memelihara intrinsic motivation agar siswa ditolong dengan cara yang tepat, agar siswa menerima pertolongan yang memang mereka butuhkan.