Daftar Isi:
  • Sungai mempunyai peranan penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah sekitarnya. Berkurangnya rasa kepedulian manusia untuk melestarikan lingkungan mengakibatkan dampak buruk bagi manusia itu sendiri, yaitu terganggunya keseimbangan lingkungan, misalnya: terjadinya bencana banjir, hilangnya sumber air bersih, timbul wabah penyakit, dan rusaknya ekosistem sungai. Salah satu solusi permasalahan air yaitu dengan melakukan pendekatan eko-hidraulik. Konsep eko-hidraulik dikenal sebagai kunci pokok dalam penyelesaian permasalahan keairan. Konsep eko-hidraulika ini dinilai relatif lebih murah, aman, dan berkelanjutan tinggi serta memiliki dampak positif dalam konservasi air dan ekosistem alam. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis perubahan kecepatan aliran akibat dari pengaruh formasi tanam vegetasi dan mengevaluasi jenis formasi tanam yang menghasilkan koefisien tahanan aliran yang tinggi. Penelitian ini menggunakan saluran terbuka berbentuk persegi panjang, dasar saluran berpasir dan terdapat vegetasi yang tumbuh pada pulau sungai. Vegetasi yang digunakan adalah tanaman bambu air atau rough horsetail. Penyebaran vegetasi divariasikan menjadi dua jenis, yaitu pola penyebaran vegetasi di seluruh bagian pulau sungai, dan pola penyebaran vegetasi hanya di pinggiran pulau sungai. Hasil dari penelitian ini yaitu pada pola penyebaran vegetasi di seluruh pulau sungai memiliki nilai resistensi (λp) sebesar 7,20 dan pada pola penyebaran vegetasi di pinggir pulau sungai memiliki nilai resistensi 1,20. Pada pola penyebaran vegetasi di seluruh pulau sungai menghasilkan tahanan aliran yang lebih tinggi pada debit 50% hingga maksimum, sedangkan pada pola penyebaran vegetasi di pinggir pulau sungai menghasilkan tahanan aliran yang lebih tinggi pada debit 30% dan cenderung menurun pada debit yang lebih tinggi.