Daftar Isi:
  • Maloklusi merupakan kondisi dimana penyimpangan oklusi terjadi. Dampak maloklusi terhadap fungsi, kondisi estetika, psikologis, dan sosial sangat penting bagi kualitas hidup remaja. Remaja dengan maloklusi kelas I, II dan III Angle akan memiliki ciri-ciri yang berbeda. Dengan demikian, kualitas hidup mereka yang terkait dengan kesehatan mulut berdasarkan tiga kelas maloklusi ini juga berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk menguji perbedaan kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan mulut pada remaja usia 15-19 tahun yang mengalami maloklusi kelas I, II dan III Angle. Penelitian ini mengunakan pendekatan analitik dengan rancangan crosssectional. Data kualitas hidup diperoleh dengan cara mengisi kuesioner oral health impact-14. Metode analisis data yang digunakan yaitu uji non-parametrik pada dua sampel bebas yang bernama uji statistik Mann-Whitney. Dari 121 responden di SMA “X” Jakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sebanyak 93 responden terpilih sebagai sampel dengan menggunakan metode random terstratifikasi. 60 orang (64,5%) diantaranya mengalami maloklusi kelas I Angle, 6 orang (6,4%) mengalami maloklusi kelas II Angle dan 27 orang (29,1%) mengalami maloklusi kelas III Angle. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan mulut yang mengalami maloklusi kelas I Angle dengan kelas III Angle. Kualitas hidup pada maloklusi kelas I Angle adalah yang paling buruk dibandingkan dengan kualitas hidup pada maloklusi kelas II dan III Angle. Domain yang paling mempengaruhi maloklusi adalah nyeri fisik.