Daftar Isi:
  • Odontektomi molar 3 rahang bawah adalah prosedur tindakan dalam bedah mulut yang sering ditemui pada praktek dokter gigi harian. Tindakan odontektomi dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada pasien seperti trismus, nyeri, bengkak, dll, yang ditandai dengan tanda inflamasi seperti calor, dolor, rubor, tumor, functio laesa (panas, rasa sakit, kemerahan, bengkak dan kehilangan fungsi) umumnya timbul setelah tindakan operasi bedah mulut. Sehingga beberapa praktisi mungkin menganggap penggunaan steroid hanya sebagai suplemen pada pasien yang menjalani prosedur bedah oral ekstensif. Penggunaan kortikosteroid dapat menurunkan tingkat keparahan sekuele pasca operasi pada pasien dan oleh karena itu dapat mengalami penurunan risiko setelah operasi mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan ukuran wajah di daerah angulus rahang bawah. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan uji eksperimental dengan menggunakan rancangan desain penelitian pre test dan post test menggunakan tiga puluh subjek penelitian. Penelitian dilakukan pada ruang praktek dokter gigi dengan melakukan pengukuran pada wajah subjek sebelum tindakan odontektomi dan dilakukan pengukuran setelah odontektomi pada hari ke 1, 3, 5 dan 7. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada tindakan odontektomi sebelum dan sesudah dilakukan. Obat kortikosteroid dengan dosis yang rendah tidak memiliki pengaruh yang besar pada pada penyembuhan pembengkakan paska odontektomi.