Perancangan Interior Seminari Menengah Cadas Hikmat Bandung
Daftar Isi:
- Asrama (dormitory) merupakan tempat tinggal dan identik dengan ruang yang terbatas (Barnhart and Barnhart), maka dengan ruangan yang terbatas, aktivitas menjadi terganggu. Asrama (dormitory ) memiliki ruang yang sempit sehingga kebutuhan privasi dan teritori user menjadi terganggu. User pada perancangan seminari, membutuhkan area yang mencukupi aktivitas belajar dan berisitrahat didukung dengan privasi dan teritori dari setiap siswa. Oleh sebab itu, diperlukan desain furniture yang dapat mendukung aktivitas-aktivitas tersebut dengan memperhatikan privasi dan teritori, salah satunya dengan desain ranjang susun/bunk beds. Desain bunk beds sangat diperlukan pada perancangan ini, karena dapat membatasi area belajar yang kondusif dan area beristirahat yang tenang. Tujuan perancangan ini adalah memahami dan membuktikan bahwa aktivitas siswa-siswa seminari yang membutuhkan privasi meskipun tinggal bersama dalam satu ruang, diwadahi dalam sebuah desain bunkbeds. Pertimbangan teritorialitas dan privacy terhadap perancangan bunk beds pada dormitory ini akan menggunakan metode kualitatif berdasarkan fenomena-fenomena (aktivitas, hubungan, dsb) yang terjadi dan membahas mengenai peraturan privasi dan teritori dalam desain dormitory untuk siswa seminari. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data pada perancangan bunk beds dalam dormitory berupa wawancara, observasi dan data literatur yang sehubungan. Hasil analisa berupa pembahasan kesesuaian standar privasi dan teritori desain bunk beds pada dormitory siswa seminari. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa privasi dan teritori pada desain bunk beds dapat ditinjau dari adanya jarak sosial antar user, dimensi furniture, dan standar yang sesuai.